BAB 1 : Prologuenya Tariq (Pull's Prologue)
namaku tariq, lengkapnya Tariq Bachang, saya kurang tau kenapa orangtuaku memberikan nama itu, mungkin karena kegilaan mereka yang menyukai amat sangat film2 bollywood, sehingga menyebabkan saya diberi nama salah satu tokoh pemeran wanita favorit mereka yaitu Amitha Bachang, saya tau terdengar enak, aku juga suka bachang kok, sebaliknya, Tariq dari namaku diambil dari nama minuman kesukaan mereka, yang suka mereka minum ketika jenuh, ketika hati terasa letih dan merasa sudah saatnya iya itulah istirahat, namanya teh Tarik atau dalam bahasa inggris biasa disebut Pull Tea (iya gitu?), menyebabkan namaku berubah menjadi Tariq Bachang semenjak ditemukan mereka..
Ya, saya ditemukan mereka di sebuah batang bambu besar yang tak sengaja jatuh dari langit (saya kurang tahu itu disengaja atau tidak), begitu kata ibu angkatku (tentu saja bukan aku yang ngangkat, kan berat!), mereka yang kebetulan ingin menjadikan itu bambu menjadi bambu bakar, seketika memotongnya dan menemukan diriku diantara belahan bambu itu, ya saya tahu itu aneh, hanya memang itulah yang diceritakan beliau di detik2 beliau akan pergi ke surga (dia menenangkan saya dengan cara itu), beliau bilang,,,
'mamamu ini akan pergi ke surga dulu nak'
"kenapa?? apa mama akan kembali kesini lagi?" ucapku
'kemungkinan besar tidak nak, maafkan mamamu yang tidak pernah mencarikanmu ini nafkah ya nak'
"loh? itukan memang tugas papah, MAH?" jeritku histeris
'oh iya lupa, maafkan mama nak, karena tidak bisa melihatmu sampai kau beranjak dewasa, sampai kau bahagia, sampai kau punya anak istri, sampai aku melihat sendiri wajah keturunanku nanti yang mama khawatirkan tidak berbentuk seperti orang,,,'
"iya mah, maafkan Tariq juga karena tidak bisa menarik dengan baik"
'iya,,, ARGGGGGHHHHH!!!!! UWARRRGGGHHH!!!!!' (ini mati apa kena siksa kubur?)
jangan lupa istrimu kelak harus wanita anakku, jangan terpengaruh oleh IQBAL FAUZI AKBAR FIRDAUS! INGAT ITU!'
"baiklah ndoro!"
'sssssiiiiiuuuungggg', seketika tubuh ibukupun menghilang yang menyebabkan hanya menyisakan bagian tubuh vital yaitu usus dan hati (ini cerita dari planet mana sih?)
seketika aku ingat mama, kebiasaan beliau ketika aku masih kecil, memberiku makan, memandikanku, mencarikanku istri (ini masih balita sudah mau dikawinin?), kebiasaannya yang tak terlupakan, melempariku dengan pisau ketika dia kesal dengan au semaoku, huh, untung saya capoeira jadi bisa ngindar, kebiasaannya yang suka memasukkan upilnya ke mulutku sehabis sahur (kebetulan bulan Ramadhan jadi saya mengambil tema itu), dan kebiasaannya yang sungguh2 tidak terlupakan, melakukan au semao ketika memberiku ASI, 'biar ASInya lebih kerasa' itu sih katanya...
AKU...KANGEN...ga bisa dipungkiri lagi, aku kangen sentuhan seorang mama, mungkin sudah takdir cowok kali ya kangen sama iya itu sentuhan maupun kata2 seorang cewek, dan sementara yang lain masih ada ibunya, mama saya kemana? asik2 aja dia pergi iya itu ke surga duluan, katanya saya juga bakal nyusul dia kalo saya rajin ibadah, rajin sholat, rajin ngaji, rajin au semao dan reversao juga, tapikan masih LAMA?
karena itulah, aku disini sekarang, mengemasi (bukan mengmas-maskan loh) barangku untuk perjalanan panjang, perjalanan panjang bersama armandopun akan kulakukan untuk mencari figur itu, figur wanita, mungkin dalam perjalanannya akan melalui rintangan yang sangat merintang sekali, tapi ya sudahlah, toh itu sudah kejadian...
to be continued>>>>> BAB 2 : Cinta Bertasbih, insyallah saya kabur karena kalo cinta bertasbih berarti dunia kiamat
13/08/10, 00:25 WIB
sambil berusaha meyakinkan dini bahwa ini blog, blog 3B yaitu Bagus, Bermutu, dan Bermanfaat... hhe :D
di tunggu lanjutannya.. :-bd
ReplyDeleteoki doki...
ReplyDeletekalo diupdate pasti tak kasih tau...
sukaaa :-bd
ReplyDeletepengembaraanpun dimulai, apakah pengembaraan panjang mereka menemukan banyak halangan, rintangan, dan aral melintang? kita saksikan di episode berikutnya pahlawan bergitar, berjanggut, dan berbudi *kenapa jadi kayak judul albumnya rhoma irama?* =))
dasar..penggila rhoma irama si master of bulu dada...
ReplyDeletebukannya Amita Bachan itu laki-laki ya? bapak-bapak lagi? dan namanya bukan bachank tapi Bachan...iya bukan?
ReplyDeletehaha...
ditunggu kelanjutannya gi.
biarlah key...
ReplyDeleteyang penting saya senang kan??
itu buatan adik kelas saya namanya,, entahlah kenapa bisa jadi seperti itu,, hha