saya ucapkan terimakasih sekecil-kecilnya untuk saya sendiri yang sudah capek2 mau ngetik cuman bwat memenuhi permintaan pasar atas ketertarikannya terhadap blog saya..
dan itu..itulah kamu dan ini..inilah saya...saya iyay, yang aneh kenapa itu pula dipanggil iyay, tapi...gapapalah, orang bisa jadi makin deket, makin sering sharing, toh kata iyay terdengar enak di mulut bukan?
toh sekarang sedang hujan, kemarin tidak, tidak kemarin...
sya sedang buka FB sambil ngedengerin suara hujan jatuh ke genteng rumah saya yang mungkin terbuat dari tanah liat (kenapa mungkin? karena saya kurang yakin, kan bukan saya yang bikin rumahnya), saya jadi kepikiran, tadi rheza datang, sudah lama tidak datang dia, sudah lama tidak sharing, ya itulah, berbagi ilmu, psikologikah "iya", ilmu hidupkah "iya", dan masih lumayan sedikit lagi, dan saya suruh dia datang setelah latihan capoeira demi membicarakan ya itulah, itu yang bikin saya mikir, keadaan yang jarang saya lakukan, keadaan yang bikin saya rada tidak malas lagi...
toh apalah itu suka, itukan cuma sifatkan? sifat ada untuk saling sayang, sifat ada untuk saling cinta, sifat itulah, yang bikin anak2 muda seumuran saya sekarang bilang, "bikin gundah gulana", secara harafiah mungkin, gundah gulana adalah keadaan dimana si anak muda itu mengalami dilema, dilema itu pilihan, pilihan yang seperti pedang bermata dua, atau seperti buah simalakama, apapun langkah yang kita ambil semuanya menuju hal yang sama atau mirip, "buruk" itulah perihal yang didapat ketika seseorang mengalami dilema...
toh saya sedang mengalami itu, saya have fun saja, saya tendang itu ibenq dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati waktu jogo (istilah sparring di capoeira), bukan saya mengalami dilema dengan dia, tapi tepatnya, saya lampiaskan dengan menendang dia, walau mengetahui akan dia balas, dan tidak ada yang kena itu keduanya..
apa sih itu suka? kok sampe dia bisa bikin itu dilema? bisa dong... apalagi jika kau berada di keadaan sedang berusaha menyatukan satu komunitas, dan dikarenakan satu dan lain hal menyebabkan kau mendapat suatu pilihan, yang bagaimanapun membwatmu berpikir, apakah kau akan memenuhi prinsipmu untuk menyatukan komunitas itu? atau kau mengambil langkah untuk memenuhi hasrat yaitu suka tapi sebagai konsekuensinya kau mungkin dapat menghancurkan komunitas itu,,,, itu tidak adil kawan... kalo kata om Muhammad Arianto, dilema tuh kerjaan anak bayi, bahkan anak bayipun bisa ga ambil pusing sama itu dilema, masa kita yang lebih dewasa ga bisa? malu dong kalah sama anak bayi...
kalo kata om Rheza Erlangga, dilema tuh gakkan ada jalan keluar, yang ada pelarian mana yang lebih terbaik, entah itu efek positifnya ato efek negatifnya, intinya gakkan ada jalan keluar yang terbaik, karena semua sama, semua buruk...
huft... kesal aku, cuman karena satu dan lain hal yang terlalu idiot untuk saya sadari saya berada dalam keadaan seperti ini, apa yang bagus bwat saya dan tidak pun sudah sulit untuk dibedakan, dasar iyay, ganteng, riang gembira, rajin beribadah, suka menabung, dan sehat selalu... dasar merupakan iya itu... "iyay teladan"
04/08/10, 22:18
sambil nginget2 lagi kata2 iya itu mbah rheza, tentang "sedikit2" (hebat kalo ada yang ngerti itu, saya kasih gelar, sarjana psikologi tingkat rendahan atau S.Ptr)
No comments:
Post a Comment
berikanlah itu masukkan semata-mata agar saya jadi lebih baik